Tadi siang aku melihat seorang bapak tuna netra memanggul sapu lidi untuk dijualnya, tangan kanannya yang sudah keriput itu memegan tongkat sementara tangan kirinya terangkat menahan sapu lidi. Entah sudah berapa ribu kilometer jalan yang sudah beliau tapaki dengan kaki telanjangnya yang kuat. Ah, tapi kuyakin, hati dan tekadnya lebih kuat. Tekad untuk tetap bertahan hidup, yang semakin hari semakin tidak gampang.
Andai saja, aku bisa sekuat beliau. Aku tak mampu mengulurkan tangan untuk membantunya, hanya sekedar doa yang bisa terucap untuk beliau. Segala doa terbaikku.
Semoga. Semoga saja semangatnya tertular padaku...
No comments:
Post a Comment